Bingung dengan Statistik, Mau Konsultasi Silahkan ^_^

Name:
Email Address:
Phone:
Tau Website ini darimana:
Account FB:

This form powered by Freedback

Rabu, 05 Januari 2011

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA LAMBUNG PADA PERMAINAN SEPAK BOLA


A. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi teoritis dalam penelitian ini adalah siswa Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sepakbola di Indonesia, sementara populasi terjangkaunya adalah siswa Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sepakbola Jawa Tengah di Sanggar Kegiatan Belajar Salatiga.
2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sepakbola Jawa Tengah di Sanggar Kegiatan Belajar Salatiga sebanyak 25 siswa yang ditarik dari populasi terjangkau. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, yaitu seluruh anggota populasi terjangkau dijadikan sebagai anggota sampel penelitian.
B. Rancangan Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan berbentuk bilangan atau angka-angka. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian ini maka, metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif korelasional, karena disitu akan diperoleh diskripsi yang bersifat hubungan, yaitu antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan daya tahan otot perut dengan kemampuan menendang bola lambung. Sementara variabel yang terlibat dalam penelitian ini meliputi :

a. Tiga variabel bebas (X) yang terdiri dari : 1) panjang tungkai (X1), 2) kekuatan otot tungkai (X2), 3) daya tahan otot perut (X3).
b. Satu variabel terikat (Y) yaitu kemampuan menendang bola.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional atau correlation design).


Gambar 8 Desain Penelitian
Sumber : Sugiarto. 1992. Tahap Awal + Aplikasi Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset, (hal. 90).

ANALISIS REGRESI

A. Regresi Linier Sederhana
1. Model Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas / bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui (Gujarati, 1995:6).
Dalam statistik pasangan pengamatan yang melibatkan dua variabel atau lebih dinyatakan dengan simbol (X,Y). Hubngan antara dua variabel pada prsamaan linier jika digambarkan secara grafis (scatter diagram), semua nilai X dan Y akan berada pada suatu garis lurus. Dalam ilmu ekonomi, garis tersebut disebut garis regresi.
Untuk dua variabel, hubungan liniernya dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan linier yaitu:


Ketertangan :
X: Variabel bebas
Y: Variabel Bergantung
a,b: Bilangan konstan (Konstanta)
Y merupakan variabel tak bebas atau disebut juga variabel bergantung (dependent variabel) yaitu variabel yang dipengaruhi. Seangan X merupakan variabel bebas atau disebut juga variabel tak bergantung (indeendent variabel) yaitu variabel yang mempengaruhi.
Karena populasi jarang diamati secara langsung, maka digunakan persamaan reresi linier sederhana sampel sebagai penduga persamaan regresi linier sederhan populasi. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut:


Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square), nilai a dan b dapat ditentukan dengan rumus :




2. Uji keliniera Regresi Linier Sederhana
Untuk memudahkan satuan-satuan yang perlu sebaiknya disusun dalam sebuah tabel sehingga didapat daftar analisis varians yang disingkat ANAVA sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Analisis Varians Untuk Regresi Linier Sederhana
Sumber Variasi dk JK RK F
Regresi (a)

Regresi (b/a)


Residu(S) 1
Output
Tuna Cocok (TC)

GAlat (E) k-2

n-k JK(S)-JK(E)

JK(TC)/k-2

JK(E)/n-k
RK(TC)/RK(E)
Keterangan :
JK : Jumlah Kuadrat
RK: Rerata Kuadrat
Untuk menguji kelinieran model regresi dapat dilakukan dengan menggunakan hipotesis berikut:
Hipotesis diatas dikaitkan dengan uji nyata garis regresi yang diperoleh. Statistik uji yang digunakan adalah Fhitung = atau dengan melihat nilai F pada tabel ANOVA. Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel. Dengan melihat tabel distribusi F untuk taraf signifikan ( ) tertentu dan derajat kebebasan (dk) = n-2 akan diperoleh nilai Ftabel.
3. Uji Keberartian regresi
Selain uji kelinieran atau keberartian model dilakukan juga uji keberartian koefisien regresi dengan menggunakan statistik t student sebagai pengujinya. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0 : koefisien regresi tidak signifikan
H1 : koefisien regresi signifikan
Nilai t hitung dapat dilihat dari tabel Coefficients pada output SPSS. Tolak H0 jika -t tabel < t hitung < t tabel. Dengan melihat tabel distribusi t untuk taraf signifikan ( ) tertentu dan derajat kebebasan (dk) = n-2 akan diperoleh nilai t tabel.
4. Uji Asumsi regresi Linier
1) Uji normalitas
Misalkan kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan x1, x2, …, xn. Berdasarkan sampel ini akan diuji
H0 : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Untuk pengujian H0 tersebut kita tempuh prosedur berikut :
a) Pengamatan x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn dengan menggunakan rumus ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).
b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z zi).
c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ..., zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka
d) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0.
Untuk menerima atau menolak H0, kita bandingkan L0 ini dengan nilai kritis L untuk taraf yang dipilih. Kriterianya adalah tolak H0 bahwa populasi tidak berdistribusi normal jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar (Sudjana, 1996: 466-467).
2) Homogenitas
Misalkan kita mempunyai k (k 2) buah populasi berdistribusi independent dan normal masing-masing dengan varians . Akan diuji hipotesis :

berdasarkan sampel-sampel acak yang masing-masing diambil dari setiap populasi.
Ada beberapa metoda yang telah ditemukan untuk melakukan uji homogenitas, salah satunya dikenal dengan nama uji Bartlett.
Kita misalkan masing-masing sampel berukuran n1, n2, …, nk dengan data Yij (i= 1, 2, …, k dan j = 1, 2, …, nk). Selanjutnya, dari sampel-sampel itu kita hitung variansnya masing-masing ialah s12, s22, …, sk2.
Untuk memudahkan perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan untuk uji Bartlett lebih baik disusun dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1. Harga-harga yang perlu untuk Uji Bartlett
Sampel ke dk
si2 log si2 (dk) log si2
1 n1-1
s12 log s12 (n1-1) log s12
2 n2-2
s22 log s22 (n2-1) log s22


k nk-1
sk2 log sk2 (nk-1) log sk2
jumlah (ni-1)
- - (ni-1) log si2
a) Varians gabungan dari semua sampel :

b) Harga satuan B dengan rumus :
B = (log s2) (ni – 1)
Ternyata bahwa untuk uji Bartlett digunakan statistik chi-kuadrat.
X2 = (ln 10) {B - (ni – 1) log si2}
dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.
Dengan taraf nyata , kita tolak hipotesis H0 jika X2 X2(1- )(k–1) didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 - ) dan dk = (k – 1).
Jika X2 yang dihitung ada di atas harga X2 dari daftar dan cukup dekat kepada harga tersebut, biasanya dilakukan koreksi dengan menggunakan faktor koreksi K sebagai berikut:

Dengan faktor koreksi ini, statistik X2 yang dipakai sekarang ialah :

Dalam hal ini, hipotesis H0 ditolak jika (Sudjana, 1996: 261-265).
3) Data acak
Persyaratan bahwa sampel acak atau pengambilan sampel acak adalah mutlak yang harus dipenuhi.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TK AISYIAH DI KOTA SEMARANG

A. Latar Belakang Masalah.

Analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel, variabel tak bebas, pada satu atau lebih variabel lain, variabel yang menjelaskan (explanatory variables), dengan maksud menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel tak bebas, dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan sampel berulang) variabel yang menjelaskan atau yang belakangan (Gujarati, 1978). Persamaan regresi linear terdiri dari dua model yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear ganda. Regresi linear sederhana hanya mempunyai satu variabel bebas (independent) yaitu X dan satu variabel terikat (dependent) yaitu Y.

Linear Regression digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antara sebuah variabel dependent (tergantung) dengan satu atau beberapa variabel independent (bebas) yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Jika variabel dependent dihubungkan dengan satu variabel independent saja, persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear sederhana (linear regression). Jika variabel independent-nya lebih dari satu, maka persamaan regresinya adalah persamaan regresi linear berganda (multiple linear regression).

Regresi Sederhana adalah suatu pola hubungan yang merupakan fungsi dimana hanya terdapat satu variabel yang menentukan atau variabel bebas (independent variabel).Sedangkan sebuah model regresi linier yang meliputi lebih dari satu variable bebas atau independent disebut model regresi berganda. Pola hubungan tersebut dapat dibedakan atas analisa atau deret waktu (time series), dan analisa atau model “Cross Section” atau sebab akibat (causal ).

Analisa atau model deret waktu ( time series ) adalah suatu teknik atau metode peramalan dengan menggunakan analisa ukuran antara variabel yang dicari atau diramalkan dengan hanya satu-satunya variabel bebas yang mempengaruhinya yang merupakan variabel waktu.

Untuk mengetahui adanya hubungan dari kecerdasan emosional dan minat mengajar terhadap kemampuan mengajar guru maka diperlukan adanya pengamatan atas beberapa variabel yang berpasangan. Besarnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain bisa bersifat linear, eksponensial, kuadratik, dan sebagainya. Tetapi regresi yang sekarang kita pelajari adalah regresi yang bersifat linier. Hubungan linear antara kedua variabel dapat berupa hubungan positif dan hubungan negative.

Berawal dari masalah inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis regresi. Dalam penelitian diambil sampel sejumlah 61 guru. Penelitian diawali dengan penyebaran angket untuk mendapat data tentang kecerdasan emosional. Serta mengambil kemampuan mengajar guru.

B. Rumusan Permasalahan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan diteliti adalah:

  1. Bagaimanakah analisis deskriptif, untuk menentukan rata-rata, simpangan baku, histogram dan lain-lain?
  2. Bagaimanakah pengujian persyaratan analisis (uji asumsi ) regresi ganda:

a. Normalitas (gunakan dua pendekatan)

b. Homogenitas.

c. Linearitas.

  1. Bagaimanakah persamaan garis regresi?
  2. Apakah pengujian koefisien regresi signifikan?
  3. Apakah pengujian model regresi signifikan?

6. Bagaimanakah Interpretasi tentang persamaan regresi yang diperoleh?

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis susun, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Melakukan analisis deskriptif, untuk menentukan rata-rata, simpangan baku, histogram dan lain-lain.
  2. Melakukan pengujian persyaratan analisis (uji asumsi ) regresi ganda:

d. Normalitas (gunakan dua pendekatan)

e. Homogenitas.

f. Linearitas.

  1. Menentukan persamaan garis regresi.
  2. Mengetahui pengujian koefisien regresi signfikan.
  3. Mengetahui pengujian model regresi .signifikan.

6. Menginterpretasikan persamaan regresi yang diperoleh.

D. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berharga untuk dapat meningkatkan hasil belajar dengan memahami kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan yang telah ada pada diri masing-masing.

2. Bagi Universitas, diharapkan dengan hasil penelitian ini menjadi masukan yang berharga untuk dapat selalu meningkatkan kualitas dalam proses balajar mengajar sehingga diharapkan membawa peningkatan pada prestasi belajar siswa.

3. Bagi Penulis, dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan.